Investasi Dalam Forex

AdsenseCamp

Thursday 17 February 2011

Aku Masih Sahabatmu

Tidak hanya sehari dua kita bersama
Bertentang sikap hal yang biasa
Tapi, sungguh aku tiada menyangka
Sampai hati benar kamu berdusta
Bila memang sudah tiada rasa suka
Untuk menjalin tali saudara
Mengapa kamu mesti berpura

Bila engkau bosan menjadi teman
Aku tiada rasa keberatan
Aku juga rela untuk kehilangan
Demi kamu temukan satu kebahagiaan
Aku tak ingin jadi rintangan
Jangan karena sebuah rasa kasihan
Kamu harus berselimutkan kepuraan

Meskipun kamu telah pergi dariku
Aku masih tetap sahabatmu
Yang masih rela bila nanti kamu perlu
Meski hanya sebatas mendengarmu berkeluh
Biarpun kamu sudah berlalu
Aku masih sahabatmu

Semoga kamu tidak lagi berpura
Terhadap apa yang kamu cinta
Sebab karenanya,
Kamu rela meninggalkan sahabat lama


By: Yudi Al Fakir
(1 November 2004)

Monday 14 February 2011

Desi

Kecantikan yang kau pancarkan
Tersirat aura seorang bidadari
Keanggunan yang kau simpan
Adakah titipan sang maha dewi
Keindahan yang membalutmu itu
Membuatku takjub dan terpaku
Tapi, hati ini ragu untuk memiliki

Meski hadirmu tak pernah ku harap
Tapi, dirimu begitu bermakna
Kau datang tanpa rencana khayalan
Menjelma indah dalam pandangan
Dan membuat diri ini terpesona

Desi...
Satu masa telah terlewati
Satu hatimu telah terkunci
Aku hanya bisa menjadi saksi
Kenyataan manis yang pernah kau beri

Meski hadirmu tak ku impikan
Ku merasa enggan untuk kehilangan
Kenyataan adalah sebuah jawaban
Dari kebekuan hati yang pernah terluka
Dan biarlah masa yang kan menjaga
Untuk sebuah asa yang tercipta


By: Yudi Al Fakir
(10 Februari 2011)

Thursday 10 February 2011

Resah

Hari yang terus berganti
Belum jua mampu memberi
Satu kepastian di hati
Rasa cinta yang telah bersemi
Belum memberimu arti
Tak bisa membuatmu mengerti
Bahwa selama ku di sini
Masih terus menanti
Dirimu membuka hati


By: Yudi Al Fakir

Wednesday 9 February 2011

Untuk Seorang Sahabat Yang Telah Pergi

Hidupku semakin sepi dan terasing
Di sela keramaian dunia ini
Sahabat dan teman yang ku sayangi
Satu per satu telah pergi
Dan aku hanya terpaku menjadi saksi
Tanpa kuasa untuk memintanya kembali


Di mata, mereka masih di sini
Berlalu dengan wajah yang asing
Tanpa bisa aku untuk mengerti
Sebab, seolah aku tak ada di sini
Yang masih menanti
Sahabatnya yang telah pergi


Biar aku bisa menatap langit
Tak mungkin aku bisa untuk menggapai
Sebab langit terlalu tinggi
Sedang kamu yang ada di depanku
Tak jua bisa aku sentuh


Setiap saat kita sering bersama
Setiap waktu kita bisa bertemu
Tapi, hakikatnya tiada bermakna
Karena di hatimu, tak pernah terukir namaku
Sebagai seorang sahabat




By: Yudi Al Fakir
(28 Oktober 2004)

Tuesday 8 February 2011

Menunggu Restu Darimu

Tajam sorot kedua matamu
Menghunjam di lubuk hatiku
Seakan ingin telanjangi hasrat jiwaku
Yang merindukan indahnya rasa
Melumat lembut tipis bibirmu
Tapi sampai kini
Mimpi itu belum juga nyata
Sampai kapankah aku sanggup menunggu
Tulus restu dari hatimu
Untuk ijinkan diri ini
Mendekap hangat jiwamu
Karena aku,
Tak bisa keterpaksaan
Aku ingin kerelaanmu
Aku ingin keikhlasanmu
Aku ingin penerimaanmu
Karena kita saling memerlukan
Dan itu bukan kepura puraan
Tapi itu kenyataan
Yang selama ini membelenggu jiwa kita
Maka biarkan hasrat itu bebas
Dalam mencari kepuasan cinta
Kamu tak perlu mengikatnya
Hanya karena sebuah keangkuhan


By: Yudi Al Fakir
(25 Oktober 2004)

Monday 7 February 2011

Jauh

Saat terjaga dari mimpi
Hati ini gelisah dan takut
Juga ada sebuah kengerian
Akan kehilangan dirimu
Dalam mimpi,
Ku lihat kau begitu membenci
Aku sedih dan menangis
Tapi kamu hanya tersenyum sinis
Lalu tanpa rasa berdosa
Kamu pergi begitu saja
Meninggalkan diriku yang masih meratap
Aku hanya merasakan perih di jiwa
Menatap dirimu yang semakin jauh

Aku tahu itu hanya sebuah mimpi
Pada kenyataannya
Kamu tetap teman
Juga sahabatku
Yang selalu dekat di sisiku
Tapi...
Pada hakikatnya
Aku juga tak pernah tahu
Bilamana,
Aku jauh dari hatimu


By: Yudi Al Fakir
(4 Oktober 2004)

Masihkah Ada

Waktu terus berjalan perlahan
Pasti pun menjadi desah nafasnya
Yang sayup sayup ku dengar
Dan aku pun terjaga dari lamunan
Sadari diri telah jauh tertinggal

Aku lelah mencari jati diri
Masihkah ada hakikat sejati
Masihkah ada arti memberi
Dan masihkah ada kejujuran hati
Aku tak pernah mengerti

Keegoan, kesombongan dan kemunafikan
Dari orang orang yang membanggakan dunia
Masih terus membelenggu setiap langkah
Yang ingin aku ayunkan

Tak ada teman
Tak ada sahabat
Tak ada cinta
Juga tak ada rindu

Masihkah ada keinginan
Masihkah ada harapan
Masihkah ada kerelaan
Untuk dapat lagi bersama
Bersama dalam suka dan duka


By: Yudi Al Fakir
(11 Juni 2004)

Misteri Janji 10 Tahun

Sepuluh tahun yang lalu
Di saat perpisahan itu berlalu
Aku sempat menitip asa padamu
Untuk sebuah Jawaban yang kau mau

Dan dalam perjalanan sang waktu
Aku tak pernah tahu
Asa itu masih tersimpan di hati
Di sela hari yang terus berlari
Aku terus mencari

Aku bak berkelana di padang tak bertepi
Meski aku terus berlari
Tapi tak jua sampai di pintu hatimu

Hingga masa itu tiba
Aku terdampar di depan pintumu
Bahagiapun menghias tiada tara
Sesaat kemudian aku hanya terpaku
Karena ternyata pintumu telah terbuka
Sedetik sebelum aku tiba


By: Yudi Al Fakir