Aku masih sendiri...
Menikmati sepi di ujung hari
Sesosok bidadari yang biasa menghiasi
Kini telah berlalu pergi
Setelah memberi benih rindu di hati
Mataku terus menatap beranda depan
Berharap sosok anggunmu ke luar
Dengan cantik dan mempesona
Dan itu hanyalah mimpi di ujung senja
Karena kau sudah tak ada di sana
Senja di penghujung Ramadhan ini
Hatiku merasakan perih dan sedih
Aku mencintai yang tak bisa kumiliki
Aku menyayangi bidadari kecil
Tentu tak membutuhkan rasa yang kuberi
Sayup terdengar suara takbir menggema
Semakin mengaduk rasa dalam dada
Adakah di sana kau mengingatku sedikit saja?
Tentu tidak!
Terlalu jauh hadirku untuk kau rasakan
Cinta ini begitu nista untuk berharap
Dan bersemayam dalam jiwamu yang sederhana
Di penghujung Ramadhan ini, aku menemukan cinta
Tapi aku tak pantas mengambilnya
Al Fakir ini terlalu jauh dari sempurna
Namun hadirmu tetaplah menjadi cahaya
Dalam jiwaku yang selama ini hampa
By: Yudi Al Fakir
14062018
Suara Hati Kecil
Puisiku, suara hatiku. Coretanku adalah kisah dalam hidupku...
Investasi Dalam Forex
AdsenseCamp
Thursday, 14 June 2018
Wednesday, 7 March 2018
Terbangun di Ujung Hari
Di sela rintihan hari yang menua,
Merasakan diri yang terlahir kembali.
Sekian lama terjebak dalam belenggu angkara
Mencoba lepas dan berkelana
Mencari jati diri menebus dosa
Adakah di hadapan sana,
Seseorang siap untuk menuntunku melangkah?
Dengan senyum keikhlasan ia mengajari
Dengan kesungguhan hati ia berbagi
Untukku yang terbangun sepi
Merasakan hidup tapi mati
Langkah yang tertatih terus bertahan
Menyusuri tepian hidup yang kejam
Mendekati akhir dari sebuah persinggahan
Melanjutkan perjalanan setelah terjaga
Berharap pada sisa masa tertinggal
Berbekal perbuatan yang tercipta
Warna merah di ufuk senja
Ingatkan diri, hari kan berganti
Bahwa kini telah di ujung hari
Dan aku pun pasti akan kembali
By: Yudi Al Fakir
07032018
Merasakan diri yang terlahir kembali.
Sekian lama terjebak dalam belenggu angkara
Mencoba lepas dan berkelana
Mencari jati diri menebus dosa
Adakah di hadapan sana,
Seseorang siap untuk menuntunku melangkah?
Dengan senyum keikhlasan ia mengajari
Dengan kesungguhan hati ia berbagi
Untukku yang terbangun sepi
Merasakan hidup tapi mati
Langkah yang tertatih terus bertahan
Menyusuri tepian hidup yang kejam
Mendekati akhir dari sebuah persinggahan
Melanjutkan perjalanan setelah terjaga
Berharap pada sisa masa tertinggal
Berbekal perbuatan yang tercipta
Warna merah di ufuk senja
Ingatkan diri, hari kan berganti
Bahwa kini telah di ujung hari
Dan aku pun pasti akan kembali
By: Yudi Al Fakir
07032018
Friday, 22 August 2014
Elegi Sebuah Hati
Terlalu pagi aku harus pergi
Menghapus jejakmu yang telah usai
Berharap malam tak akan berakhir
Pada mentari yang telah hadir
Mimpi indah tentang cinta
Yang telah tersisih...
Tentang dia
Yang telah memilih
Tapi pagi telah menjelang
Embun pagi pun menghilang
Cahaya pagi awali hari
Meninggalkan kenangan tak berarti
Bahwa hidup harus tetap berjalan
Meski cintamu tak aku dapatkan
Tapi aku merasa bahagia
Pada kenyataan dirimu yang pendusta
Asa yang kau taburkan adalah semu
Cinta yang kau tanam adalah palsu
Dan hukum dari Yang Maha Tahu
Akan berlaku padamu
Dia yang telah kau buru
Semoga bukan sang penipu
By: Yudi Al Fakir
22082014
Monday, 4 August 2014
Indah
Indah, adalah impian setiap insan
Begitupun aku yang mengenal dari
namamu
Meski mataku belum melihatmu
seperti apa
Tapi pribadimu telah meyakinkan
hatiku
Entah apakah aku bisa menitip
harapan padanya
Yang terpisahkan oleh jarak dan
waktu
Tapi cinta tak pernah mengenal
kata lelah
Dalam mencari celah untuk bersatu
Indah, kini telah menjadi sebuah
asa
Untuk membalut jiwa yang pernah
terluka
Biar pun terpisah oleh gunung dan
samudera
Bias rasaku tetaplah menyala
Dalam gelap yang begitu kelam
Sapa mu adalah sebuah cahaya
Yang telah lama aku nantikan...
Indah, semoga akan tetap bertahan
Dalam memberi kedamaian dan
harapan
Semoga tetap memberi kesejukan
Di setiap mata yang memandang
Semoga tetap memberi kekuatan
Di setiap jiwa yang lemah dan
lelah
Hingga kau ikhlaskan dalam
kenyataan
Kaulah cinta yang aku dambakan
By: Yudi Al Fakir
040814
Sunday, 20 July 2014
Asa Dalam Cinta
Bila ku tak lagi terlihat
Bahkan tak terdengar pula sayupnya
Tak berarti aku telah hilang
Meski hidup memang terasa begitu perih
Percayalah cinta tak pernah merasa letih
Sunyi dan sepi dalam kesendirian
Tak lantas membuatnya layu dan mati
Tersenyumlah dan teruslah tersenyum
Di setiap hari yang kamu lalui
Karena aku ingin melihatmu bahagia
Tak perlu lah kau tertusuk perih luka
Meskipun harapan telah sirna disapu mega
Tapi rasa cinta tetap menyala
Sinarnya yang terang menelusuri lorong yang
gelap
Demi kau tak lagi tersesat
Dalam menggapai mimpi dan harapan
By: Yudi Al Fakir
20072014
Friday, 18 July 2014
Sajak Indah Tanpa Hiasan
Untukmu, yang aku sayangi di sana…
Detik terus berganti tanpa bisa kau tahan
Meninggalkan selaksa rasa kehidupan
Dan hari ini usiamu telah berganti
Masih tanpa sebuah makna yang tergali
Meski hari jadi telah terulang sekian kali
Rapuh jiwamu tanpa sebuah keyakinan
Dan ketakutanmu akan masa depan
Telah menjadi aral dalam perjalanan
Semoga sebuah sajak tanpa hiasan ini
Bisa menjadi hadiah kecil untukmu
Dan mampu membuatmu tersenyum di saat
sendiri
Maaf, tak ada yang lain bisa aku beri
Karena bagiku, sebaik baik pemberian adalah
do’a
Bahagialah meski aku tak lagi kau dengar
Bahagialah meski aku tak lagi kau lihat
Bahagialah meski aku tak lagi kau sapa
Bahagialah hari ini, esuk dan seterusnya
Aamiin…
By: Yudi Al Fakir
18072014
Tuesday, 24 June 2014
Rasa Yang Tetap Terjaga
Ketika bibir ini tak lagi mampu berucap
Masih adakah yang bisa menyampaikan?
Akan jiwaku yang resah dan lemah,
Hati yang terkoyak oleh kesalah pahaman
Sedang mataku pun tak lagi mampu melihat
Telinga juga tak sanggup mendengar
Tinggalah jari jari ini yang mejadi tumpuan
Untuk menuliskan segala rasa yang terpendam
Sebuah rasa cinta yang tak tersampaikan
Akhirnya abadi dan membeku dalam jiwa
Karena kini aku telah tiada untuk berkata
Aku bawa pergi bersama kesedihan yang dalam
Tanpa arah dan tujuan aku pun menghilang
Sepi, hening dan begitu mencekam jiwa
Dalam cermin hatiku wajahmu yang sinis menjelma
Menertawakanku yang bodoh dengan keadaan
Perih, sedih untuk aku kenang
Kau yang aku harapkan tak pernah percaya
Kau yang aku sayang tak pernah merasa
Bahkan hingga saat aku tiada tak jua tersadar
Ada sebuah cinta yang terlalu rela
Ada sebuah rasa yang terus berharap
Semoga kau bahagia di sana
Aku pergi bukan untuk melupakan
Aku pergi membawa cinta tak terungkap
Aku pergi untuk membalut luka yang terkoyak
Tapi hatiku akan tetap tinggal di sana
Karena rasa ini hanya ada untukmu
Biarlah di sini aku lalui hari dalam kehampaan
Menikmati kesedihan dalam kesendirian
Menebus kesalahan dengan perbaikan jiwa
Semoga aku bisa menerima kenyataan yang ada
Bahwa aku telah salah,
Bahwa aku telah kalah
Untuk mendapatkan cinta dan sayangmu
Biarlah orang lain sinis dan tertawa
Rasaku akan tetap terjaga untuknya
Meski aku sadar ini sebuah kesalahan
Meski aku tahu ini sebuah kebodohan
Tapi itulah kesetiaan yang sebenarnya
Meskipun dia tak pernah menyadarinya
Subscribe to:
Posts (Atom)